Archive for 2010

Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja

Posted on Jumat, 24 September 2010 by Mansur Rusdiana.,SKM

Berdasarkan peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No. 03/MEN/ 1982 menyatakan bahwa pelayanan tenaga kerja bertujuan untuk :
Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutama dalam penyesuian pekerjaan dengan tenaga kerja.
Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.
Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat dilakukan dengan penyelenggaraan sendiri oleh perusahaan, mengadakan ikatan dengan dokter atau penyelengara pelayanan kesehatan diluar perusahaan dan pengurus perusahaan bersama perusahaan lain menyelenggarakan suatu pelayanan kesehatan. Didalam lingkup pelayanan kesehatan kerja terdapat fasilitas pemeriksaan tenaga kerja, seperti;

Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, yakni pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan.

Pemeriksaan kesehatan berkala, yakni pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter. Biasanya perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan setiap setahun sekali untuk melihat perkembangan pengaruh lingkungan kerja dan proses kerja dengan kualitas kesehatan tenaga kerja. Data kualitas kesehatan tenaga kerja ini biasanya menjadi pembuatan program pemeriksaan kesehatan khusus untuk mengendalikan penurunan kesehatan yang berpengaruh terhadap penurunan produktivitas tenaga kerja, hal ini dapat dilakukan apabila dibutuhkan pengendalian secara khusus terhadap kesehatan tenaga kerja tersebut.

Pemeriksaan kesehatan khusus, yakni pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap tenaga kerja tertentu.

Posted in | Leave a comment

Safety Training

by Mansur Rusdiana.,SKM

Penyelenggaraan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini dapat mendorong kemampuan karyawan untuk bekerja dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja. Materi training disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan yang beresiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan akhir dari safety training ini dapat membangkitkan dan meningkatkan kepedulian seluruh karyawan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dimana saja dan dalam setiap aktivitas pekerjaannya.

Leave a comment

Safety Award

by Mansur Rusdiana.,SKM

Penghargaan (award) K3 dilaksanakan sebagai upaya untuk menumbuhkan motivasi bagi setiap karyawan dalam peningkatan kinerja K3.
Promosi ini dilakukan dalam berbagai bentuk:
Pemberian award secara periodic terhadap karyawan yang concern terhadap K3.
Penetapan karyawan teladan K3
Promosi jabatan
Pemberian reward dimulai dari penilaian akan kepedulian terhadap K3 dan peran karyawan dalam membudayakan keselamtan dan kesehatan kerja terhadap orang lain di area kerja.

Posted in | Leave a comment

Safety Meeting

by Mansur Rusdiana.,SKM

Safety meeting merupakan  rapat yang membahas mengenai keseluruhan elemen sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Rapat ini dihadiri oleh tim P2K3 (pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja), perwakilan dari setiap satuan kerja dan jajaran manajemen untuk membahas perjalanan, perbaikan dan peluang peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Bahan-bahan rapat yang dapat digunakan seperti : bukti implementasi, hasil pemantauan dan pengukuran kinerja, hasil safety patrol dan safety audit.

Posted in | Leave a comment

safety Audit

by Mansur Rusdiana.,SKM

Safety audit diselenggarakan pada interval minimal 1 tahun sekali dan optimalnya dapat dilaksanakan 2 kali dala setahun. Safety audit ditujukan untuk memastikan sistem ditetapkan, diterapkan dan dipelihara, menilai dan mengevaluasi kefektifan penerapan sistem termasuk didalamnya kinerja kontraktor dalam mendukung kinerja sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja internal perusahaan.

Posted in | Leave a comment

Safety Patrol

by Mansur Rusdiana.,SKM

Safety patrol merupakan kegiatan inspeksi K3 terencana yang dilaksanakan oleh keterlibatan seluruh karyawan dan pihak kontraktor. Safety patrol dapat optimal dilakukan melalui tim lintas fungsi (dapartemen dan kontraktor). Departemen terkait tidak diperbolehkan melakukan safety patrol diareanya sendiri agar hasil yang didapat lebih obyektif untuk perbaikan berkelanjutan. Safety patrol dilaksanakan sesuai rencana internal perusahaan pada daerah yang telah ditetapkan (terjadwal). Setiap tim safety patrol juga dilengkapi dengan checklist untuk objek yang akan diinspeksi.
Hasil inspeksi ini langsung dikomunikasikan dengan departemen terkait untuk segera ditanggapi dan dibuatkan tindakan perbaikan. Status tindak lanjut dari tindakan perbaikan akan dipantau oleh safety officer.

Posted in | Leave a comment

Safety Briefing

by Mansur Rusdiana.,SKM

Safety briefing hampir identik dengan safety talk, hanya perbedaaannya pada frekuensi pelaksanaannya. Safety briefing dapat dilakukan beberapa kali pada saat terdapat tahapan lanjutan pekerjaan dengan bahaya dan resiko yang berbeda. Dalam satu pekerjaan dapat terdiri dari tahapan atau lanjutan pekerjaan lain, disinilah peran safety briefing dalam pengendalian resiko. Safety briefing dipimpin oleh atasan area kerja terkait yang memiliki kompetensi terhadap keselamatan tahapan pekerjaan atau safety officer. Safety briefing diperuntukan untuk mengkomunikasikan lanjutan pekerjaan, perbedaan dan perubahan atas pekerjaan yang memiliki bahaya dan resiko yang secara aktual atau potensial dapat terjadi. Safety briefing digunakan juga sebagai pemantauan job safety analisis dari penambahan ataupun perubahan pekerjaan terkait dengan bahaya dan resiko yang ada pada pekerjaan tersebut.

Posted in | 1 Comment

Safety Talk

Posted on Rabu, 22 September 2010 by Mansur Rusdiana.,SKM

Safety talk dilakukan pada setiap akan memulai pekerjaan yang rutin pada setiap shift kerja. Safety talk dapat disampaikan langsung oleh manager, asisten manajer, supervisor, pengawas pekerjaan, bahkan dari kalangan karyawan sendiri.

Metoda safety talk lebih diarahakan kepada komunikasi dua arah (diskusi) antara atasan dengan bawahan ataupun sesama karyawan. Waktu yang diperlukan kurang lebih 5 sampai 10 menit. Safety talk berfungsi sebagai wadah untuk mengingatkan pekerja akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, bahaya dan resiko secara aktual maupun potensial yang mungkin terjadi, sosialisasi prosedur, intruksi kerja, job safety analisis, bahkan system dokumentasi lain yang berhubungan dengan pekerjaan, standar alat pelindung diri, serta hasil incident investigation dari kecelakaan yang terjadi. Topik safety talk yang akan disampaikan setiap harinya dapat berubah sesuai dengan kebutuhan internal perusahaan.



Referensi

Sentral-Sistem Consulting. Safety Management System.Safety Pocket Handbook. Tahun.2009

Posted in | Leave a comment

Job Safety Analysis

by Mansur Rusdiana.,SKM

Job safety analisis adalah sebuah safety tools yang diperuntukan kepada kontraktor dan/atau orang yang melakukan pekerjaan baru, di area baru dan menggunakan metode atau peralatan baru, dibuat oleh eksekutor pekerjaan kemudian disetujui oleh user dan diawasi oleh pejabat pengawas keselamatan dan kesehatan kerja terkait. Tools ini merupakan media komunikasi antara user dengan eksekutor pekerjaan. Job safety analisis digunakan untuk pemantauan terhadap aktivitas pekerjaan yang memiliki bahaya dan resiko baik dari area kerja maupun dari tahapan pekerjaan tersebut dan memastikan pengendalian resiko dapat dilakukan sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan tidak menimbulkan bahaya dan resiko yang signifikan.


Referensi
Sentral-Sistem Consulting. Safety Management System.Safety Pocket Handbook. Tahun.2009.

Posted in | Leave a comment

Safety Induction

by Mansur Rusdiana.,SKM

Safety induction diberikan kepada semua orang, seperti karyawan baru, tamu, kontraktor, customer bahkan siapa saja yang akan masuk ke area kerja internal pada setiap kunjungan bahkan akan bekerja di area tersebut. Safety induction disampaikan oleh safety officer atau orang yang bertanggung jawab dalam bidang Keselamatan dan kesehatan kerja.

Metode safety induction lebih diarahkan kepada memberikan informasi tentang bahaya dan resiko secara aktual maupun potensial dari aktivitas, produk dan jasa yang ada di area kerja tersebut, pemaparan peraturan terkait dengan internal perusahaan dan keselamatan dan kesehatan kerja serta system kesiagaan dan tanggap darurat jika terjadi keadaan darurat.

Referensi
Sentral-Sistem Consulting. Safety Management System.Safety Pocket Handbook. Tahun.2009.

Posted in | Leave a comment

fire safety

Posted on Senin, 30 Agustus 2010 by Mansur Rusdiana.,SKM

Major Causes of Fire
§         Smoking and matches
§         Misuse of electricity
§         Defects in heating systems
§         Spontaneous ignition
§         Improper rubbish disposal

Three things to start of fire: fuel, heat and oxygen

 Fire Safety Planning
§         Know the floor plan of your department
§         Pay particular attention to exit routes
§         Know the exact location of fire alarms and fire extinguishing devices
§         Know how to report a fire
§         Know the emergency plan of your department and what you should do
§         Know how to use fire extinguishers

Fire safety and prevention
§         Fire safety means two things
  1. Preventing fires
  2. Knowing and doing the right things at the right time if a fire breaks out
§         Be familiar with your institution’s fire plan

Fire extinguisher are rated A, B, or C according to the type of fire they may be used on. Type A is for paper, wood and trash. Type B is for liquids such as oil or grease. Type C is for electrical fire. Sometimes two or three ratings may be combined. You should familiarize yourself with the fire extinguishers in your area. Where are they located? What type are they?

In case of fire, use the RACE system

Remove all personel in the immediate vicinity of the fire
Activate the alarm and notify other staff members that a fire exists
Contain the fire and smoke by closing all doors in the area
Extinguish the fire, if it is a very small fire, or allow the fire department to extinguish it

References

Schniedman Rose B, Lambert Susan S, Wander Barbara R. Being a Nursing Assistant.1991.
Any references

Posted in | Leave a comment

Mengenai Saya

Foto saya
hanya hamba Allah yang berusaha ingin memberikan manfaat untuk keluarga dan masyarakat.
Diberdayakan oleh Blogger.